Image: Wikimedia Commons/Jun OHWADA
Apakah kalian tahu apa itu Teru Teru Bozu? Teru Teru Bozu merupakan boneka populer di Jepang yang dipercaya dapat membawa cuaca cerah bagi orang yang memasangnya. Tradisi ini sudah menjadi tradisi turun temurun dan anak-anak di Jepang sangat mempercayai mitos ini.
Image: Wikimedia Commons
Dalam legendanya, selama hujan lebat terus menerus melanda dan suara petir, ada suara dari langit yang memperingatkan bahwa suatu kota akan tenggelam jika seorang gadis cantik tidak muncul ke luar. Demi menyelamatkan semua orang, gadis ini pun dikorbankan dan dikirim ke luar rumah dengan sebuah sapu sebagai simbol di mana ia akan menyapu awan hujan dari langit. Untuk mengenang gadis pemberani yang dikenal sebagai So-Chin-Nyan atau Souseijou itu, gadis-gadis lain pun membuat sosok dirinya dari potongan kertas lalu menggantung boneka kertas itu di luar untuk menghalau hujan. Kini Souseijou lebih dikenal sebagai Teru Teru Bozu.
Bentuk Teru-Teru Bozu kini seperti yang kita lihat. Image: Wikimedia Commons
Anak-anak di Jepang pun selalu menyanyikan lagu Teru Teru Bozu ketika sedang membuat boneka tersebut, yang liriknya jika diterjemahkan adalah sebagai berikut:
“Teru Teru Bozu, jadikan hari esok menjadi cerah, seperti langit dalam mimpi di suatu waktu, jika esok cerah aku akan memberimu lonceng emas.
Teru Teru Bozu, jadikan hari esok menjadi cerah, jika kau mengabulkan keinginanku, kita akan minum anggur beras manis yang banyak.
Teru Teru Bozu, jadikan hari esok menjadi cerah, tapi jika awan menangis, aku akan memotong kepalamu.”
“Teru Teru Bozu, jadikan hari esok menjadi cerah, seperti langit dalam mimpi di suatu waktu, jika esok cerah aku akan memberimu lonceng emas.
Teru Teru Bozu, jadikan hari esok menjadi cerah, jika kau mengabulkan keinginanku, kita akan minum anggur beras manis yang banyak.
Teru Teru Bozu, jadikan hari esok menjadi cerah, tapi jika awan menangis, aku akan memotong kepalamu.”
Asal-usul boneka jimat ini nampaknya tetap menjadi misteri yang belum jelas kebenarannya, dan lirik bagian terakhirnya terkesan mengancam. Menurut legenda lainnya, lirik mengerikan itu ditujukan kepada seorang biksu yang bisa mendatangkan cuaca baik. Biksu itu menjanjikan cuaca baik kepada seorang tuan tanah, namun ternyata cuaca tidak kunjung cerah dan hujan pun turun, Kepala biksu itu akhirnya dipenggal kemudian dibungkus kain dan digantung di luar untuk menghentikan hujan.
Mengerikan ya? Apa kalian mempercayainya?
Mengerikan ya? Apa kalian mempercayainya?
Source: Japanesestation
Tidak ada komentar:
Posting Komentar